Untuk coretan
mengenai memahami laporan keuangan sendiri saya sebenarnya juga masih banyak
yang harus dipelajari lebih dalam untuk benar-benar memahaminya. Jadi sebelum
lebih dalam pembahasan mari kita ulas apa sebenarnya laporan keuangan itu.
Laporan
Keuangan merupakan suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja
suatu perusahaan atau badan usaha.
Tujuan
laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi mengenai posisi keuangan,
kinerja keuangan, dan arus kas entitas kepada pengguna laporan keuangan untuk
keperluan pengambilan keputusan. Laporan keuangan sendiri merupakan hasil
pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang diamanahkan
kepada mereka.
Lalu apa saja
komponen laporan keuangan??
Biasanya dan
yang memang sudah diatur dalam PSAK 1 mengenai penyajian laporan keuangan
adalah :
1.
Laporan
posisi keuangan pada akhir periode;
2.
Laporan
laba rugi dan penghasilan komprehensif lain selama periode;
3.
Laporan
perubahan ekuitas selama periode;
4.
Laporan
arus kas selama periode;
5.
Catatan
atas laporan keuangan, berisi ringkasan kebijakan akuntansi yang signifikan dan
informasi penjelasan lain
Mungkin untuk
pembahasan mengenai komponen yang terdapat di laporan keuangan akan dibahas di
artikel selanjutnya.
Dari yang
biasa kita temukan banyak diantara kita yang mendominasi sebagai pelaku pembuat
laporan keuangan namun masih sulit memahami laporan keuangan itu sendiri.
Untuk belajar
memahami laporan keuangan mari kita coba posisikan diri kita adalah pemilik
perusahaan (owner), jajaran direksi
atau setingkat Top Level Management lainnya dengan mengeyampingkan posisi kita
sekarang.
Hal yang
mungkin terlintas di dalam pikiran kita pada posisi itu adalah :
1.
Apakah
laba atau rugi perusahaan kita saat ini???
2.
Aset
yang kita miliki????
3.
Apakah
ada trend/momen terkait pada saat laba atau rugi perusahaan???
Mungkin
ketiga pertanyaan inilah yang awal muncul saat kita akan menerima hasil laporan
keuangan dari pihak manajemen, dan tentunya ketiga pertanyaan itu dapat
terjawabkan apabila kita memahami laporan keuangan.
sebagai ilustrasi coretan keuangan adalah
perusahaan manufaktur, berikut laporan laba ruginya :
Dari Laporan
Laba Rugi diatas kita dapat melihat dengan jelas bahwa :
a.
Pendapatan
Bersih sebesar Rp125.000.000
b.
Laba
Bruto (Gross Profit) Rp65.000.000
c.
Beban
sebesar Rp59.500.000
d.
Laba
Bersih (Net Profit) Sebesar Rp5.500.000
Dari
keempat angka diatas, mana yang paling penting menurut anda sebagai
pemilik perusahaan? Tentu anda terpaku sejenak pada pandangan
pertama di “laba bersih”.
Laba bersih
hanya menunjukkan angka Rp5.500.000, tentu ini sangat kecil jika dibandingkan
dengan pendapatan yang sebesar Rp125.000.000 atau profit margin anda hanya 4,40%, mungkin anda berpikir lebih baik di
depositokan saja uang itu kan?
Dengan penuh
tanda tanya mungkin anda akan memeriksa semua transaksi tersebut bahkan mulai
dari bukti transaksi hingga ke penjurnalannya bersama dengan bagian accounting,
namun setelah anda cek ternyata semua benar dari transaksi sampai ke
jurnal-jurnalnya saat membuat laporan keuangan. Disinilah kita seharusnya
tentang pemahaman laporan keuangan mesti diasah, jika memang anda sudah yakin
atas laporan keuangan tersebut seharusnya anda tinggal scanning dari
bagian akun-akun yang terasa janggal
atau menurut kita tidak wajar misal laporan laba rugi yang kita bandingkan
dengan periode bulan lalu seperti berikut :
Dari
laporan laba rugi yang sudah kita bandingkan kita bisa melihat apa biaya-biaya
yang mengalami kenaikan sangat signifikan, seperti yang kita lihat yang
mengalami kenaikan tertinggi adalah beban pokok pendapatan yang diikuti dengan
beban internet. Disinilah fungsi kita memahami laporan keuangan, apa memang
benar beban tersebut harus dikeluarkan sebesar itu dan mengalami kenaikan yang
sangat signifikan apakah ada trned/ momen yang sangat mempengaruhi penurunan
laba perusahaan atau hanya suatu pemborosan yang tak terkendali. Logika yang
seperti ini yang perlu kita asah untuk dapat memahami laporan keuangan, tidak
ada cara lain selain belajar dan terus tingkatkan rasa ingin tahu kita.