Monday 9 May 2016

cash budget

apakah Laba atau Rugi Perusahaan dilaporan keuangan menggambarkan besarnya nilai kas perusahaan?
laba rugi perusahaan yang terdapat dilaporan belum tentu menggambarkan besarnya nilai kas di dalam perusahaan pada periode tersebut.

bagi kalian para senior akuntan tau persis tentang itu,, mungkin ada perusahaan yang pada periode tertentu memiliki laba yang sangat besar namun tidak dengan kasnya, begitu pula sebaliknya ada perusahaan yang mungkin rugi tapi memiliki kas yang cukup.

pernah saya mendengar istilah "Cash is The King". Yupppppp bisa dibilang seperti itu, bicara mengenai kas  (money/duit) atau apalah sebutannya memiliki sensitivitas yang sangat tinggi, apalagi di sebuah perusahaan

Bagaimana tidak..... Dengan memiliki kas yang cukup tentu saja semua operasional berjalan lancar bahkan sangat lancar sehingga bagian tresury tidak terlalu khawatir tentang adanya tagihan-tagihan yang akan jatuh tempo, pembayaran gaji karyawan tepat pada waktunya dan para atasan pun tenang dengan melihat laporan kas yang dimiliki perusahaan

Namun bagaimana bila sebaliknya???
tentu itu menjadi mimpi buruk bagi perusahaan, para karyawan kerja ogah-ogahan karna telat datang bulan (gajinya) serta para vendor males-malesan untuk menyediakan barang-barang tepat waktu karna seringnya keterlambatan pembayaran yang berakibat terhambatnya operasional perusahaan

terus bagaimana solusinya???
biasanya setiap perusahaan memiliki perencanaan kas yang memang harus dibuat, berbicara mengenai laporan kas pun beragam dengan perbedaan antara “Cash Flow Statement” dengan “Budgeted Cash Flow” dengan “Cash Budget” dengan “Cash Forecast.”

namun untuk tulisan ini saya fokuskan di cash budget
Karna dilihat dari span waktunya dan juga bisa sebagai panduan pelaksanaan sehari-hari bagi kalangan internal

secara definisi bisa dibilang cash budget merupakan rencana kas masuk dan kas keluar
untuk span waktunya pun beragam sesuai dengan kebutuhan kalangan internal entah mingguan atau bulanan
sekarang kita coba untuk membuat span waktu mingguan yang terdiri dari :
- Minggu 1;
- Minggu 2;
- Minggu 3; dan
- Minggu 4 berikut contoh format sederhana cash budget bulan April 2016












Jika anda perhatikan format di atas, maka anda akan temukan 7 items dasar yang paling minimal harus ada dalam sebuah Cash Budget, yaitu:

1. Saldo Kas Awal – Ini adalah saldo kas awal yang dimiliki oleh perusahaan di awal periode budget dibuat, misal: 1 April 2016 untuk Cash Budget april 2016 Minggu Pertama (minggu 1) seperti dalam contoh. Darimana angka Rp1.000.000 dalam contoh diperoleh? Dari “Saldo Akhir” buku Kas perusahaan, yaitu Petty Cash ditambah Saldo Kas Bank, Deposito (atau lainnya yang bersifat likuid) di akhir hari kerja sebelumnya.

2. Ditambah: Kas Diterima (dirinci) – Ini adalah rencana kas yang akan diterima dalam periode Cash Budget Minggu Pertama (minggu 1). Darimana angka Rp2.000.000 diperoleh? Dari buku (akun) “Piutang” perusahaan yang akan jatuh tempo pada minggu pertama (Minggu-1), misal seperti di bawah ini:















Note: Jika ada rencana kas masuk sumber lain (misal: penjualan asset, bunga bank, pendapatan sewa) yang pasti akan diterima juga dimasukkan di sini.

3. Total Kas Tersedia (untuk digunakan) – Ini adalah rencana total kas yang bisa digunakan untuk Minggu Pertama April 2016. Darimana angka Rp3.000.00 diperoleh? Dari hasil penjumlahan “Saldo Kas Awal” dan “Kas Diterima” pada baris pertama dan kedua di atasnya.

4. Dikurangi: Kas Digunakan (dirinci) – Ini adalah rencana kas yang akan digunakan dalam periode Cash Budget Minggu Pertama (Minggu 1). Darimana angka Rp500.000 diperoleh? Dari buku “Utang” perusahaan yang akan jatuh tempo pada minggu pertama (Minggu 1), misal seperti di bawah ini:














Note: Jika ada rencana pengeluaran selain dari aktivitas normal (misal: membeli mobil operasional, membayar cicilan bank, membayar sewa, menghire staf baru, dlsb) yang akan dibayar pada periode yang sama juga dimasukkan di sini.

5. Surplus/Defisit Kas –Ini adalah Surplus atau Defisit Kas yang akan terjadi pada periode Cash Budget Minggu Pertama (Minggu 1), yang diperoleh dari “Total Kas Tersedia Untuk Digunakan” dikurangi “Kas Digunakan”, sehingga Rp3.000.000 – Rp500.000 = Rp2.500.000

6. Finance/Funding – Ini adalah jumlah Kas yang harus dipinjam dari pihak luar (bank atau lembaga keuangan lain) JIKA ternyata perusahaan mengalami “Defisit” kas, yakni rencana “Kas Digunakan” lebih besar dibandingkan dengan “Total Kas Tersedia.” Dalam contoh ini 0 (nol), karena kebetulan perusahaan akan mengalami “Surplus” Rp2.500.000, sehingga tidak perlu lagi meminjam dari pihak luar. Andai defisit (CONTOH lihat minggu 3: Kas Tersedia Untuk Digunakan=Rp3.500.000 dan Kas Digunakan Rp3.900.000 thus Defisit Rp400.000, maka perusahaan akan perlu meminjam dari pihak luar sebesar Rp1.000.000 agar saldo akhir Kas nantinya mencapai angka Rp600.000)

7. Saldo Kas Akhir – Ini adalah jumlah saldo kas akhir yang diharapkan di akhir periode Cash Budget Minggu Pertama (Minggu 1), dan begitu selanjutnya untuk minggu ke2,3 dan ke 4.
















0 comments:

Post a Comment

 
Copyright (c) 2010 Coretan Financer. Design by WPThemes Expert

Themes By Buy My Themes, Gifts for GirlFriend And Skull Belt Buckles.